2 mins read

Hari Guru Nasional 2025: Momen Pemantik Kerja Sama Guru-Orang Tua Membangun Moral Terpuji Murid

Hari Guru Nasional 2025, Pemantik Kerja Sama Guru-Orang Tua Membangun Moral Terpuji Murid

JAKARTA, KEMENDIKBUD RISTEK (situs togel) — Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November harus menjadi momentum refleksi kolektif dan sekaligus pemantik kerja sama yang lebih erat antara guru dan orang tua di seluruh Indonesia. Kolaborasi harmonis kedua pihak ini dinilai sebagai kunci utama dalam upaya bersama membangun moral dan karakter terpuji pada diri murid di tengah tantangan zaman digital.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menegaskan bahwa pendidikan karakter yang sukses harus melibatkan segitiga pendidikan: sekolah, keluarga, dan masyarakat.


I. Guru dan Orang Tua: Pilar Utama Pendidikan Karakter

 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dalam pidato peringatan HGN, menyoroti pergeseran peran guru dan orang tua di era digital:

  • Guru sebagai Fasilitator: Peran guru telah bertransformasi dari sekadar penyalur ilmu menjadi fasilitator dan mentor yang membantu murid mengembangkan potensi diri dan kecerdasan emosional.

  • Keluarga sebagai Laboratorium: Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang membentuk fondasi moral, etika, dan nilai-nilai kebangsaan.

  • Tantangan Era Digital: Kerjasama yang kuat antara guru dan orang tua sangat mendesak, terutama untuk mengatasi dampak negatif teknologi, seperti cyberbullying, penyebaran hoax, dan krisis moral digital yang dihadapi anak-anak.

“Peringatan Hari Guru harus mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan hanya urusan kurikulum. Ini adalah urusan membangun manusia seutuhnya. Kolaborasi orang tua dan guru adalah mesin utama yang menggerakkan moralitas dan etika generasi penerus bangsa,” ujar Nadiem.

II. Praktik Terbaik Kerja Sama di Sekolah

 

Kemendikbud Ristek mendorong implementasi praktik-praktik nyata di sekolah untuk memperkuat sinergi ini:

  1. Komunikasi Proaktif: Guru didorong untuk tidak hanya menghubungi orang tua saat ada masalah, tetapi secara rutin memberikan informasi positif mengenai perkembangan dan potensi anak.

  2. Program Keterlibatan Orang Tua: Sekolah harus menyediakan forum rutin (seperti parenting class atau workshop) yang melibatkan orang tua dalam proses belajar mengajar dan pembentukan karakter.

  3. Kesamaan Visi: Sekolah dan rumah harus memiliki kesamaan visi dalam menerapkan disiplin dan nilai-nilai moral. Misalnya, sekolah menekankan integritas, maka rumah juga harus mencontohkan integritas.

III. Tema dan Harapan HGN 2025

 

Dengan tema “Guru dan Orang Tua Bersinergi, Wujudkan Merdeka Belajar Berkarakter”, peringatan HGN 2025 diharapkan menghasilkan komitmen nyata dari semua stakeholder.

Pemerintah bertekad untuk terus mendukung profesionalisme guru melalui pelatihan dan pengembangan karier, sementara pada saat yang sama, mengedukasi orang tua agar berperan aktif dalam mendukung proses pendidikan anak di rumah.